ARTIKEL KOMPUTER RADIOLOGI
Kamis, 14 November 2013
Kedokteran Nuklir
Dalam
pencitraan kedokteran nuklir, radiofarmaka diambil secara internal,
misalnya intravena atau secara lisan. Kemudian, detektor eksternal
(gamma kamera) menangkap dan membentuk gambar dari radiasi yang
dipancarkan oleh radiofarmasi. Proses ini tidak seperti sinar-X
diagnostik
di mana radiasi eksternal melewati tubuh untuk membentuk sebuah gambar.
Ada
beberapa teknik kedokteran nuklir diagnostik. ''''Skintigrafi ("scint")
adalah penggunaan radioisotop internal untuk membuat dua-dimensi.
''''SPECT adalah 3D tomografi teknik yang menggunakan data kamera gamma
dari proyeksi banyak dan dapat direkonstruksi dalam pesawat yang
berbeda. ''''Positron emisi tomografi (PET) menggunakan deteksi
kebetulan untuk proses gambar fungsional.
Tes
kedokteran nuklir berbeda dari kebanyakan lainnya modalitas pencitraan
dalam tes diagnostik terutama menunjukkan fungsi fisiologis sistem yang
diteliti sebagai lawan pencitraan anatomi tradisional seperti CT atau
MRI.
Studi
pencitraan kedokteran nuklir adalah organ atau jaringan umumnya lebih
spesifik (misalnya: paru-paru memindai, memindai jantung, tulang scan,
scan otak, dll) daripada yang di radiologi konvensional pencitraan, yang
berfokus pada bagian tertentu dari tubuh (misalnya: X dada -ray, perut /
panggul CT scan, CT scan kepala, dll).
Selain
itu, ada penelitian kedokteran nuklir yang memungkinkan pencitraan
seluruh tubuh berbasis pada reseptor sel tertentu atau fungsi.
Contohnya adalah seluruh tubuh PET scan atau PET / CT scan, scan gallium, indium scan sel darah putih, MIBG scan dan octreotide.
Sementara
kemampuan metabolisme nuklir untuk proses penyakit gambar dari
perbedaan dalam metabolisme yang tak tertandingi, tidak unik.
Teknik
tertentu seperti jaringan citra fMRI (jaringan terutama otak) oleh
aliran darah, dan dengan demikian menunjukkan metabolisme.
Juga,
peningkatan kontras teknik di kedua CT dan MRI menunjukkan daerah
jaringan yang menangani obat-obatan berbeda, karena adanya proses
inflamasi.
Tes diagnostik dalam kedokteran nuklir memanfaatkan cara menangani tubuh zat berbeda ketika ada penyakit atau patologi hadir.
Radionuklida
diperkenalkan ke dalam tubuh sering kimia terikat untuk sebuah kompleks
yang bertindak khas di dalam tubuh, hal ini umumnya dikenal sebagai
pelacak satu. Dalam kehadiran penyakit, pelacak sering akan
didistribusikan sekitar dan tubuh / atau diproses secara berbeda.
Sebagai
contoh, ligan metilen-diphosphonate (MDP) dapat preferentially diambil
oleh tulang. Dengan kimia melampirkan teknesium-99m ke MDP,
radioaktivitas dapat diangkut dan menempel pada tulang melalui
hidroksiapatit untuk pencitraan.
Setiap
fungsi fisiologis meningkat, seperti karena patah tulang di tulang,
biasanya akan berarti peningkatan konsentrasi pelacak.
Ini
sering mengakibatkan munculnya 'hot spot-' yang merupakan peningkatan
fokus di radio-akumulasi, atau peningkatan umum akumulasi radio seluruh
sistem fisiologis.
Penyakit beberapa proses menghasilkan pengecualian dari pelacak, mengakibatkan munculnya 'tempat dingin'.
Banyak pelacak kompleks telah dikembangkan untuk gambar atau mengobati berbagai organ, kelenjar, dan proses fisiologis.
Di
beberapa pusat, scan kedokteran nuklir dapat ditumpangkan, menggunakan
perangkat lunak atau kamera hibrida, pada gambar dari modalitas seperti
CT atau MRI untuk menyorot bagian tubuh di mana radiofarmaka
terkonsentrasi.
Praktek ini sering disebut sebagai fusi citra atau co-pendaftaran, misalnya SPECT / CT dan PET / CT.
Pencitraan
fusi teknik kedokteran nuklir memberikan informasi tentang anatomi dan
fungsi, yang sebaliknya akan tersedia, atau akan membutuhkan prosedur
yang lebih invasif atau pembedahan.
Referensi :
Minggu, 13 Oktober 2013
MRI ( Magnetik Resonance Imaging)
MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan
cabang ilmu kesehatan yang berkaitan dengan zat-zat radioaktif, energi
pancaran, diagnosis, dan pengobatan penyakit dengan menggunakan radiasi
pengion (sinar X) maupun bukan pengion (ultrasound). Wilhelm Conrad
Roentgen menemukan radiasi sinar X pada tanggal 8 November 1895 di
Wuerzburg University. Awalnya segala sesuatu yang berkenaan dengan
radiologi dianggap mengarah ke rontgen (pemeriksaan), tetapi kini
radiologi tak hanya sebatas itu. Radiologi juga menyentuh level
pencitraan (imaging) baik dengan zat radioaktif maupun dengan energi
pancaran.
MRI dibagi menjadi 2 yaitu radiologi diagnostik dan radiologi terapik.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia.
Gambaran
tersebut didapat dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara
0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dengan resonansi getaran
terhadap inti atom hidrogen.
Beberapa
faktor kelebihannya adalah kemampuan dalam membuat potongan koronal,
sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien
sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak.
Teknik
penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang
dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan parameter
tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail
tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan
patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI, antara lain :
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.
MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari :
a. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang yang luas.
b. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.
Bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari ;
a. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T ;
b. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T ;
c. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5T.
Prinsip Dasar MRI
Struktur
atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai
arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat
diletakkan dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah
medan magnet . Demikian juga arah spinning dan precessing akan sejajar
dengan arah medan magnet. Saat diberikan frekuensi radio , maka atom H
akan mengabsorpsi energi dari frekuensi radio tersebut. Akibatnya dengan
bertambahnya energi, atom H akan mengalami pembelokan, sedangkan
besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi
radio frekuensi yang diberikan. Sewaktu radio frekuensi dihentikan, atom
H akan sejajar kembali dengan arah medan magnet . Pada saat kembali
inilah, atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi
yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan
diperkuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan merekonstruksi citra
berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan.
Tata Laksana dan Langkah Pemeriksaan
1.
Pada pemeriksaan MRI perlu diperhatikan bahwa alat-alat seperti tabung
oksigen, alat resusistasi, kursi roda, dll yang bersifat fero-magnetik
tidak boleh dibawa ke ruang MRI. Untuk keselamatan, pasien diharuskan
mema-kai baju pemeriksaan dan menanggalkan benda-benda feromagnetik,
seperti : jam tangan, kunci, perhiasan jepit rambut, gigi palsu dan
lainnya.
2.
Screening dan pemberian informasi kepada pasien dilakukan dengan cara
mewawancarai pasien, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang
membahayakan pasien bila dilakukan pemeriksaan MRI, misalnya: pasien
menggunakan alat pacu jantung, logam dalam tubuh pasien seperti IUD,
sendi palsu, neurostimulator, dan klip anurisma serebral, dan lain-lain.
3.
Transfer pasien menuju ruang MRI, khususnya pasien yang tidak dapat
berjalan harus diperhatikan karena penggunaan mesin roda akan
membahayakan dikarenakan medan magnet MRI selalu menyala. Cara
antisipasi adalah menggunakan meja MRI yang mobile.
4. Kenyamanan pasien perlu diperhatikan karena dapat merancukan pemeriksaan.
5 Persiapan console yaitu memprogram identitas pasien se-perti nama, usia dan lain-lain.
6. Pemilihan coil yang tepat.
7. Memilih parameter yang tepat.
8.
Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal, perlu penentuan center
magnet (land marking patient) sehingga coil dan bagian tubuh yang
diamati harus sedekat mungkin ke center magnet, misalnya pemeriksaan MRI
kepala, pusat magnet pada hidung.
Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi adalah:
1.
Kesalahan disebabkan pergerakan fisiologis yang tidak periodic, seperti
menelan, pernafasan yang tidak stabil, berkedip, dan lain lain.
2. Adanya pengaruh gaya magnet dari luar.
3. Penempatan central magnet yang tidak tepat
Kelebihan MRI Dibandingkan dengan CT Scan
Beberapa kelebihan dan kekurangan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan, yaitu
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3.
Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi,
perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
Setiap
teknik radiologi memiliki keunggulan dan kelemahan. Meskipun telah
tampak gejala jelas dari suatu penyakit, tetapi selama diagnosis belum
ditegakkan maka radiologi belum boleh diberikan. Misalkan terjadi sakit
kepala akibat kelainan di otak. Jika penyebab sakit kepala tersebut
adalah abnormalitas intrakranial maka CT Scan lebih baik dari MRI. Jika
Sakit kepala tersebut ternyata terjadi akibat perdarahan subaraknoid
maka MRI lebih baik dari pada CT Scan.
(Sumber dikutip dari akhsanur)
Selasa, 08 Oktober 2013
CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)
CT
Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran
dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang dibutuhkan.
Harus
dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk
menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang
akan dilakukan pemeriksaan CT
Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.
Tujuan penggunaan CT Scan
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :
- Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
- Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.
- Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
- Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
- Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan tindakan.
- Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.
Persiapan pasien
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :
Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba – aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan
kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah
akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini
merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan
klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila
pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien
merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien
dari jelly atau obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak
boleh memakai wig.
Prosedur
- Posisi terlentang dengan tangan terkendali.
- Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
- Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan.
- Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
- Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
- Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.
- Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

Cara Kerja CT Scan
Film
yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat
mencatat semua sinar secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan
mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua diantaranya menerima sinar
yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor
aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh
dan penyinaran dilakukan menurut proteksi dari tiga tititk, menurut
posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai waktu 4,5 menit
Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor yang mempunyai sifat sangat sensitive dalam menagkap perbedaan atenuasi dari sinar-X yang kemudian mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian signal-signal listrik tersebut diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk signal-signal listrik tersebut diubah kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter (ADC), yang kemudian masuk ke dalam system computer dan diolah oleh computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan pengolahan data dalam bentuk data-data digital atau numerik.


Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar TV monitor berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray scale image yaitu suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki nilai besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara mempunyai nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas merupakan nilai pada pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk memperjelas suatu struktur yang satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari 10% maka dapat digunakan window width untuk memperoleh rentang yang lebih luas.
Kelebihan CT scan
- Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.
- Tidak invasive (tindakan non-bedah).
- Waktu perekaman cepat.
- Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Kekurangan CT scan
- Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
- Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
- Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg.
- Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
- Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.
Teleradiologi
Teleradiologi
merupakan bagian dari telemedicine yaitu suatu transmisi dari informasi
medis seperti teks, suara, citra dari suatu lokasi ke lokasi lainnya
melalui hubungan komunikasi, sehingga dengan kata lain bahwa
teleradiologi merupakan proses pemindahan data, imejing radiologi dalam
koneksinya dengan pelayanan, konsultasi dan pendidikan dari suatu tempat
ke tempat lainnya, baik dalam ruang lingkup rumah sakit, pelayanan
kesehatan lainnya, lintas daerah/regional maupun antar negara, baik
antar masyarakat kedokteran maupun masyarakat umum. Teleradiologi ini
juga sangat berguna bagi pasien, dokter, institusi kesehatan ( rumah
sakit), pemerintah dan asuransi kesehatan.
Penerapan teleradiologi di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk dilakukan untuk memenuhi tuntutan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis, konsultasi serta edukasi. Akan tetapi secara umum diperlukannya teleradiologi karena beberapa faktor, antara lain:
1. Pelayanan kepada konsumen
a. Tuntutan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis
b. Perlunya second opinion professional ketika hendak memberikan interprestasi medis
c. Jumlah pasien sangat banyak
d. Adanya kendala geografis dalam memberikan layanan medis radiologi
e. Kecenderungan produsen untuk mengadakan pelayanan atau produk yang efesien dan efektif.
2. Peralatan
a. Alat radiologi mahal
b. Jumlah alat radiologi terbatas
c. Jumlah penyedia jasa RS dengan fasilitas radiologi terbatas
d. Kecenderungan perkembangan fusi imaging ( perpaduan berbagai modalitas radiologi ) dan fusi diagnostic ( cross-cheking beberapa hasil diagnosa medis)
3. Dokter spesialis Radiologi
a. Jumlah dokter/radiolog sedikit
b. Dokter radiolog bekerja di beberapa RS
Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk juga mencoba untuk melakukan pengarsipan imaging secara digital baik dari pemeriksan radiologi konvensional ( dilakukan digitalisasi terlebih dahulu dengan menscan foto-foto konvensional ) , fluoroskopi, CT Scan, maupun MRI. Pengarsipan digital ini sangat diperlukan baik untuk memudahkan pengarsipannya, rumah sakit memiliki data/imaging, untuk penggandaan, maupun tidak adanya gambar yang hilang.
Perangkat Pendukung Teleradiologi
Perangkat yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya teleradiologi di RS Pantai Indah Kapuk :
1. Modalitas / sistem radiologi digital
Radiologi digital diperlukan karena teleradiologi baru mungkin terlaksana kalau semua data dan citra radiologi telah dikonversi menjadi data digital ( kode biner ). Data tersebut selanjutnya diubah dan dipancarkan sebagai gelombang elektromagnet termodulasi.
Beberapa modalitas radiologi digital yang dimiliki RSPIK yaitu MRI 1.5 T, CT Scan, Fluoroskopi, C-Arm, Bone Mineral Densitometri ( BMD ), komputer workstation. Adapun digitalisasi imejing dari modalitas-modalitas konvensional seperti X- ray konvensional, Mamografi, Panoramik sebelumnya dilakukan dengan menggunakan alat digital scanner, sekarang dengan peralatan CR ( Computed Radiography ).
2. Sistem komputer
Komputer yang dipakai untuk mendukung teleradiologi yaitu komputer workstation/pemroses dan komputer server radiologi. Adapun komputer server radiologi ditinjau dari hardwarenya adalah sebagai berikut :
a. Intel Xeon 2,4 GHz
b. Hardisk 400 GB
c. CD-R Drive ( CDRW ) sebagai archiving tools
d. Network connection
e. Monitor dengan resolusi tinggi
3. Sistem perangkat lunak pemroses data / sinyal / citra
Software yang digunakan untuk teleradiologi di RSPIK sudah mengunakan PACS software application berbasis DICOM dan web yang terlisensi dengan performance yang tinggi.
4. Sistem jaringan telekomunikasi ( telepon dan satelit )
Teleradiologi yang dilaksanakan di RSPIK ini melalui :
a. Intranet yaitu komputer di bagian-bagian rumah sakit seperti komputer di ruang-ruang baca radiolog, UGD, ICU, kamar operasi dll. mengakses web server radiologi yang berbasis DICOM
b. Internet yaitu bisa dikirim ke komputer pribadi di rumah dokter ataupun note book maupun ke Cell Phone ( HP, PDA& Palm Top ) dengan Yang terakhir ini kami sebut sebagai mobile teleradiologi. Pengiriman gambar bisa dengan protocol JPEG via email dengan bantuan komputer workstation dan juga bisa dengan melakukan browsing ke web server radiologi
5. Sistem data base data citra.
Sistem data base menggunakan sebuah komputer server tersendiri dan tidak tercampur dengan data-data yang lainnya
6. Sistem security data
Keamanan dan kerahasiaan data sangat penting dalam teleradiologi, demi kearahasiaan catatan medik pasien. Oleh karena itu data hanya dapat dilihat oleh orang yang berhak saja, yaitu misalnya dengan pemakaian password pada waktu mengakses webserver. Untuk keamanan dan kerahasiaan data juga kita bisa melakukannya dengan menghilangkan identitas pasien diganti dengan kode tertentu pada waktu pengiriman via email
Mekanisme Teleradiologi di RSPIK
Secara umum pemeriksaan radiologi dalam hal hubungannya dengan teleradiologi dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeriksaan radiologi konvensional dan radiologi digital. Untuk pemeriksaan radiologi konvensional, seperti pemeriksaan x-ray konvensional, panoramik dan mamografi , hasilnya dikonversi dari analog ke digital, yaitu dengan menscan foto-foto konvensional ke alat digital scanner,yang terlebih dahulu dilakukan pemasukan data pasien dan pemeriksan secara lengkap. Selanjutnya hasil scanning foto ditransfer ke komputer pemroses ( workstation ) atau langsung ke komputer server radiologi. Sekarang dengan bantuan CR, proses tersebut tidak lagi dengan scanner film.
Sedangkan hasil pemeriksaan/imej dengan modalitas radiologi digital, seperti hasil pemeriksaan MRI, CT Scan, Fluoroskopi dan C-Arm ditrasnfer ke komputer pemroses ( workstation ) selanjutnya ditransfer ke komputer server radiologi. Modalitas digital lainnya seperti BMD untuk sampai saat ini belum tersambungkan dengan jaringan modalitas radiologi digital lainnya.
Fungsi komputer pemroses ( workstation ) ini sangat berarti dalam teleradiologi ini, yaitu antara lain :
1. Pengolahan imej
Pengolahan hasil pemeriksaan radiologi baik konvensional maupun digital yaitu antara lain adjusting WW & WL, pembuatan 3D ( soft, bone & angio), MPVR, Navigator, Analysis dan lain-lain.
2. Pengarsipan
Pengarsipan hasil-hasil pemeriksaan disimpan dalam CD-R dengan perangkat CDRW drive dengan ekstensi file DICOM. Pengarsipan dikelompokkan menurut jenis pemeriksaannya MRI, CT Scan dan Fluoroskopi dan X-ray. Akan tetapi untuk pengarsipan hasil pemeriksaan X-ray masih dalam proses peyempurnaan.
3. Pencetakan film
Pencetakan film selain dilakukan di konsol modalitas radiologi digital ( Fluoroskopi, CT Scan dan MRI ) juga dapat dilakukan di computer pemroses ini, sehingga dapat mempercepat pengerjaan
4. Penggandaan
Penggandaan film / pencetakan film ulang juga dapat dilakukan, biasanya pihak pasien atau dokter pengirim ataupun juga radiolog memintanya untuk kepentingan konsultasi maupun edukasi
5. Transfer data ( teleradiologi )
Komputer pemroses ini bisa juga disebut sebagai terminal computer yaitu dapat menerima dan juga dapat mengirimkannya ke komputer lainya
Selanjutnya foto hasil pemeriksaan dapat dilihat di ruang-ruang baca radiolog, computer diUGD, ICU, kamar operasi dll dengan . mengakses web server radiologi yang berbasis DICOM melalui intranet
Salah satu komputer yang tersambung dengan jaringan komputer server radiologi yaitu komputer di kamar operasi, sehingga memungkinkan seorang dokter bedah dapat melihat gambar kelainan secara tiga dimensi, yang sebelumnya hanya dengan melihat pada lembaran-lembaran foto yang biasa dilakukan di kamar operasi. Hal ini sangat membantu seorang dokter bedah dalam menentukan lokasi kelainan sehingga dapat mempermudah dan mempercepat tindakan dokter di meja operasi.
Dan apabila dokter ada di luar area RSPIK, maka tersebut kita ubah dari gambar DICOM menjadi JPEG di computer workstation\, selanjutnya dengan gambar bisa dikirim ke HP, PDA, Palm Top ataupun PC di rumah dokter dengan menggunakan internet ( email ) dimana Microsoft Outlook Express sebagai email clientnya. Atau dengan dengan melakukan browsing ke web server radiologi dengan password. ( lihat gambar )
Beberapa keunggulan teleradiologi dengan ekstensi DICOM yaitu kontras dan detail terjaga, gambar dapat dimodifikasi, misalnya dapat dijalankan dengan cine, hanya saja komputer tersebut harus diinstal dengan software yang sama dan dengan monitor yang mempunyai resolusi tinggi. Tapi juga bisa dengan browsing ke webserver.
Sedangkan pengiriman dengan ekstensi JPEG bisa lebih cepat, komputer/alat penerima tidak harus diinstal software seperti pada server, sehingga PC atau Cell Phone dapat dipakainya. Hanya saja gambar tidak banyak dimodifikasi, mungkin hanya brightness dan contrastnya saja dan apabila gambar itu kita perbesar maka gambar akan menjadi pecah.
kendala-kendala
Masalah yang mungkin muncul pada pelaksanaan teleradiologi bisa kita bagi menjadi dua, yaitu :
1. Intranet/LAN :
Waktu pengiriman lama
· Gambar/imej yang terkirim telalu banyak
Jika gambar yang dikirim terlalu banyak maka akan mengakibatkan antrian yang memperlambat komunikasi LAN
· Heavy network traffic
Hal ini terjadi karena proses pengiriman gambar dilakukan pada waktu jam kerja dikala pemakaian resource LAN tinggi
Gambar tidak terkirim
· Adanya simultaneous process
Hal ini terjadi karena pengiriman gambar dilakukan secara sekaligus, misalnya pengiriman gambar untuk satu pasien atau lebih dikirmkan kepada lebih dari satu penerima pada waktu yang bersamaan
· Network problem
Misalnya kabel network rusak, HUB rusak, server down.
2. Internet
Setting GPRS/WAP pada Cell Phone
Email Account, misalnya user ID atau passwordnya salah
Provider problem
Over limit mail attachment, dimana mail dalam mailbox melebihi kaouta yang ditetapkan oleh provider sehingga tidak memungkinkan menerima message baru.
Security data
Kesimpulan
Teleradiologi merupakan suatu teknologi yang sangat membantu dalam penanganan pasien yang lebih cepat dan dapat mengurangi angka kematian atau juga kerusakan organ yang lebih berat. Teleradiologi juga berguna bagi dokter, rumah sakit, asuransi kesehatan dan pemerintah. Teleradiologi perlu dukungan teknologi yang memadai sehingga kualitas informasi medis lebih terjaga dan juga keamanan serta kerahasiaan data.
Daftar singkatan :
BMD : Bone Mineral Densitometry
CT Scan : Computed Tomography Scanner
CD-R : Compact Disc Recordable
CDRW : Compact Disc Read & Write
DICOM : Digital Imaging and Communication in Medicine
GPRS : General Packet Radio Service
JPEG : Joint Photographic Experts Group
LAN : Local Area Network
MRI : Magnetic Resonance Imaging
PACS : Picture Archiving and Communication System
PC : Personal Computer
PDA : Personal Digital Assistant
WAP : Wireless Access Protocol
WL : Window Level
WW : Window Width
Penerapan teleradiologi di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk dilakukan untuk memenuhi tuntutan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis, konsultasi serta edukasi. Akan tetapi secara umum diperlukannya teleradiologi karena beberapa faktor, antara lain:
1. Pelayanan kepada konsumen
a. Tuntutan kecepatan dan ketepatan diagnosa medis
b. Perlunya second opinion professional ketika hendak memberikan interprestasi medis
c. Jumlah pasien sangat banyak
d. Adanya kendala geografis dalam memberikan layanan medis radiologi
e. Kecenderungan produsen untuk mengadakan pelayanan atau produk yang efesien dan efektif.
2. Peralatan
a. Alat radiologi mahal
b. Jumlah alat radiologi terbatas
c. Jumlah penyedia jasa RS dengan fasilitas radiologi terbatas
d. Kecenderungan perkembangan fusi imaging ( perpaduan berbagai modalitas radiologi ) dan fusi diagnostic ( cross-cheking beberapa hasil diagnosa medis)
3. Dokter spesialis Radiologi
a. Jumlah dokter/radiolog sedikit
b. Dokter radiolog bekerja di beberapa RS
Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk juga mencoba untuk melakukan pengarsipan imaging secara digital baik dari pemeriksan radiologi konvensional ( dilakukan digitalisasi terlebih dahulu dengan menscan foto-foto konvensional ) , fluoroskopi, CT Scan, maupun MRI. Pengarsipan digital ini sangat diperlukan baik untuk memudahkan pengarsipannya, rumah sakit memiliki data/imaging, untuk penggandaan, maupun tidak adanya gambar yang hilang.
Perangkat Pendukung Teleradiologi
Perangkat yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya teleradiologi di RS Pantai Indah Kapuk :
1. Modalitas / sistem radiologi digital
Radiologi digital diperlukan karena teleradiologi baru mungkin terlaksana kalau semua data dan citra radiologi telah dikonversi menjadi data digital ( kode biner ). Data tersebut selanjutnya diubah dan dipancarkan sebagai gelombang elektromagnet termodulasi.
Beberapa modalitas radiologi digital yang dimiliki RSPIK yaitu MRI 1.5 T, CT Scan, Fluoroskopi, C-Arm, Bone Mineral Densitometri ( BMD ), komputer workstation. Adapun digitalisasi imejing dari modalitas-modalitas konvensional seperti X- ray konvensional, Mamografi, Panoramik sebelumnya dilakukan dengan menggunakan alat digital scanner, sekarang dengan peralatan CR ( Computed Radiography ).
2. Sistem komputer
Komputer yang dipakai untuk mendukung teleradiologi yaitu komputer workstation/pemroses dan komputer server radiologi. Adapun komputer server radiologi ditinjau dari hardwarenya adalah sebagai berikut :
a. Intel Xeon 2,4 GHz
b. Hardisk 400 GB
c. CD-R Drive ( CDRW ) sebagai archiving tools
d. Network connection
e. Monitor dengan resolusi tinggi
3. Sistem perangkat lunak pemroses data / sinyal / citra
Software yang digunakan untuk teleradiologi di RSPIK sudah mengunakan PACS software application berbasis DICOM dan web yang terlisensi dengan performance yang tinggi.
4. Sistem jaringan telekomunikasi ( telepon dan satelit )
Teleradiologi yang dilaksanakan di RSPIK ini melalui :
a. Intranet yaitu komputer di bagian-bagian rumah sakit seperti komputer di ruang-ruang baca radiolog, UGD, ICU, kamar operasi dll. mengakses web server radiologi yang berbasis DICOM
b. Internet yaitu bisa dikirim ke komputer pribadi di rumah dokter ataupun note book maupun ke Cell Phone ( HP, PDA& Palm Top ) dengan Yang terakhir ini kami sebut sebagai mobile teleradiologi. Pengiriman gambar bisa dengan protocol JPEG via email dengan bantuan komputer workstation dan juga bisa dengan melakukan browsing ke web server radiologi
5. Sistem data base data citra.
Sistem data base menggunakan sebuah komputer server tersendiri dan tidak tercampur dengan data-data yang lainnya
6. Sistem security data
Keamanan dan kerahasiaan data sangat penting dalam teleradiologi, demi kearahasiaan catatan medik pasien. Oleh karena itu data hanya dapat dilihat oleh orang yang berhak saja, yaitu misalnya dengan pemakaian password pada waktu mengakses webserver. Untuk keamanan dan kerahasiaan data juga kita bisa melakukannya dengan menghilangkan identitas pasien diganti dengan kode tertentu pada waktu pengiriman via email
Mekanisme Teleradiologi di RSPIK
Secara umum pemeriksaan radiologi dalam hal hubungannya dengan teleradiologi dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeriksaan radiologi konvensional dan radiologi digital. Untuk pemeriksaan radiologi konvensional, seperti pemeriksaan x-ray konvensional, panoramik dan mamografi , hasilnya dikonversi dari analog ke digital, yaitu dengan menscan foto-foto konvensional ke alat digital scanner,yang terlebih dahulu dilakukan pemasukan data pasien dan pemeriksan secara lengkap. Selanjutnya hasil scanning foto ditransfer ke komputer pemroses ( workstation ) atau langsung ke komputer server radiologi. Sekarang dengan bantuan CR, proses tersebut tidak lagi dengan scanner film.
Sedangkan hasil pemeriksaan/imej dengan modalitas radiologi digital, seperti hasil pemeriksaan MRI, CT Scan, Fluoroskopi dan C-Arm ditrasnfer ke komputer pemroses ( workstation ) selanjutnya ditransfer ke komputer server radiologi. Modalitas digital lainnya seperti BMD untuk sampai saat ini belum tersambungkan dengan jaringan modalitas radiologi digital lainnya.
Fungsi komputer pemroses ( workstation ) ini sangat berarti dalam teleradiologi ini, yaitu antara lain :
1. Pengolahan imej
Pengolahan hasil pemeriksaan radiologi baik konvensional maupun digital yaitu antara lain adjusting WW & WL, pembuatan 3D ( soft, bone & angio), MPVR, Navigator, Analysis dan lain-lain.
2. Pengarsipan
Pengarsipan hasil-hasil pemeriksaan disimpan dalam CD-R dengan perangkat CDRW drive dengan ekstensi file DICOM. Pengarsipan dikelompokkan menurut jenis pemeriksaannya MRI, CT Scan dan Fluoroskopi dan X-ray. Akan tetapi untuk pengarsipan hasil pemeriksaan X-ray masih dalam proses peyempurnaan.
3. Pencetakan film
Pencetakan film selain dilakukan di konsol modalitas radiologi digital ( Fluoroskopi, CT Scan dan MRI ) juga dapat dilakukan di computer pemroses ini, sehingga dapat mempercepat pengerjaan
4. Penggandaan
Penggandaan film / pencetakan film ulang juga dapat dilakukan, biasanya pihak pasien atau dokter pengirim ataupun juga radiolog memintanya untuk kepentingan konsultasi maupun edukasi
5. Transfer data ( teleradiologi )
Komputer pemroses ini bisa juga disebut sebagai terminal computer yaitu dapat menerima dan juga dapat mengirimkannya ke komputer lainya
Selanjutnya foto hasil pemeriksaan dapat dilihat di ruang-ruang baca radiolog, computer diUGD, ICU, kamar operasi dll dengan . mengakses web server radiologi yang berbasis DICOM melalui intranet
Salah satu komputer yang tersambung dengan jaringan komputer server radiologi yaitu komputer di kamar operasi, sehingga memungkinkan seorang dokter bedah dapat melihat gambar kelainan secara tiga dimensi, yang sebelumnya hanya dengan melihat pada lembaran-lembaran foto yang biasa dilakukan di kamar operasi. Hal ini sangat membantu seorang dokter bedah dalam menentukan lokasi kelainan sehingga dapat mempermudah dan mempercepat tindakan dokter di meja operasi.
Dan apabila dokter ada di luar area RSPIK, maka tersebut kita ubah dari gambar DICOM menjadi JPEG di computer workstation\, selanjutnya dengan gambar bisa dikirim ke HP, PDA, Palm Top ataupun PC di rumah dokter dengan menggunakan internet ( email ) dimana Microsoft Outlook Express sebagai email clientnya. Atau dengan dengan melakukan browsing ke web server radiologi dengan password. ( lihat gambar )
Beberapa keunggulan teleradiologi dengan ekstensi DICOM yaitu kontras dan detail terjaga, gambar dapat dimodifikasi, misalnya dapat dijalankan dengan cine, hanya saja komputer tersebut harus diinstal dengan software yang sama dan dengan monitor yang mempunyai resolusi tinggi. Tapi juga bisa dengan browsing ke webserver.
Sedangkan pengiriman dengan ekstensi JPEG bisa lebih cepat, komputer/alat penerima tidak harus diinstal software seperti pada server, sehingga PC atau Cell Phone dapat dipakainya. Hanya saja gambar tidak banyak dimodifikasi, mungkin hanya brightness dan contrastnya saja dan apabila gambar itu kita perbesar maka gambar akan menjadi pecah.
kendala-kendala
Masalah yang mungkin muncul pada pelaksanaan teleradiologi bisa kita bagi menjadi dua, yaitu :
1. Intranet/LAN :
Waktu pengiriman lama
· Gambar/imej yang terkirim telalu banyak
Jika gambar yang dikirim terlalu banyak maka akan mengakibatkan antrian yang memperlambat komunikasi LAN
· Heavy network traffic
Hal ini terjadi karena proses pengiriman gambar dilakukan pada waktu jam kerja dikala pemakaian resource LAN tinggi
Gambar tidak terkirim
· Adanya simultaneous process
Hal ini terjadi karena pengiriman gambar dilakukan secara sekaligus, misalnya pengiriman gambar untuk satu pasien atau lebih dikirmkan kepada lebih dari satu penerima pada waktu yang bersamaan
· Network problem
Misalnya kabel network rusak, HUB rusak, server down.
2. Internet
Setting GPRS/WAP pada Cell Phone
Email Account, misalnya user ID atau passwordnya salah
Provider problem
Over limit mail attachment, dimana mail dalam mailbox melebihi kaouta yang ditetapkan oleh provider sehingga tidak memungkinkan menerima message baru.
Security data
Kesimpulan
Teleradiologi merupakan suatu teknologi yang sangat membantu dalam penanganan pasien yang lebih cepat dan dapat mengurangi angka kematian atau juga kerusakan organ yang lebih berat. Teleradiologi juga berguna bagi dokter, rumah sakit, asuransi kesehatan dan pemerintah. Teleradiologi perlu dukungan teknologi yang memadai sehingga kualitas informasi medis lebih terjaga dan juga keamanan serta kerahasiaan data.
Daftar singkatan :
BMD : Bone Mineral Densitometry
CT Scan : Computed Tomography Scanner
CD-R : Compact Disc Recordable
CDRW : Compact Disc Read & Write
DICOM : Digital Imaging and Communication in Medicine
GPRS : General Packet Radio Service
JPEG : Joint Photographic Experts Group
LAN : Local Area Network
MRI : Magnetic Resonance Imaging
PACS : Picture Archiving and Communication System
PC : Personal Computer
PDA : Personal Digital Assistant
WAP : Wireless Access Protocol
WL : Window Level
WW : Window Width
ULTRASONOGRAFI

Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan frekuensi
menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik
sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam
fisika istilah “suara ultra” termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah
frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam
penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih
tinggi.
Tampak dalam sonogram seorang bayi dalam kandungan ibunya.
Tampak dalam sonogram seorang bayi dalam kandungan ibunya.
Kegunaan
Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Sonograf ini menunjukkan citra kepala sebuah janin dalam kandungan.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Dalam kasus
kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan
(DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan.
Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai
alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari
cairan.
SKEMA CARA KERJA USG
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG yang
ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau
dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal
yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh
transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik
(gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah
gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer
sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.

2.Monitor Monitor yang digunakan dalam
USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG
dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang.
Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen
yang sama seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH GELOMBANG MENJADI GAMBAR.
PEMERIKSAAN USG (ULTRA SONOGRAPHY)
USG atau Ultrasonografi dalam
dunia kedokteran memang bukan barang baru. Toh, kehadirannya terkadang masih
menimbulkan kekhawatiran pada sebagian orangtua tentang penggunaan dan
manfaatnya. Misalnya, kekhawatiran akan radiasi yang ditimbulkan dari alat
tersebut. Beberapa orang bahkan menyangsikan manfaat alat ini mengingat ada
satu dua kasus kelainan bayi yang dianggap tak terdeteksi oleh pemeriksaan USG.
Belum lagi soal biaya. Beberapa klinik/rumah sakit memang sudah memasukkan
biaya USG dalam biaya pemeriksaan kehamilan. Namun cukup banyak juga yang
menagih pemeriksaan ini sebagai biaya tersendiri. Kalau pasien yang meminta,
mungkin enggak jadi soal. Tapi jika dokter melakukan pemeriksaan USG setiap
kali pasien kontrol dan ada biaya tambahan untuk itu, tampaknya ini tidak fair
bagi pasien.
JENIS
PEMERIKSAAN USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang
(memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan
janin dapat ditampilkan.

2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada
tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip
seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat
dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini
dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).

3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini
hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau
gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi,
gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan
membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan
pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk
menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini
meliputi:
- Gerak napas janin (minimal 2x/10
menit).
- Tonus (gerak janin).
- Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20
cm).
- Doppler arteri umbilikalis.
- Reaktivitas denyut jantung janin.

KESIMPULAN
Melihat fungsi dan cara kerja USG, dapat dikatakan bahwa kinerja USG identik dengan scanner secara umum yang membedakan hanyalah data yang diterima, USG menerima data berupa gelombang sedangkan scanner menerima data berupa barang
Langganan:
Entri (Atom)
About Me
Popular Posts
-
Ø Konvensional / automatic processing merupakan cara pemrosesan film secara konvensional dangan alat yang memerlukan langkah-langkah dal...
-
Pengertian Computed Radiography Computed Radiography adalah proses digitalisasi gambar yang menggunakan lembar atau photostimulable pl...
-
MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) merupakan cabang ilmu kesehatan yang berkaitan dengan zat-zat radioaktif, energi pancara...
-
Pengolahan Data Elektronik Pengolahan data dengan elektronik dikenal dengan : PDE (Electronic data Processing) DATA : Kumpulan kej...
-
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan ...
-
Dalam pencitraan kedokteran nuklir, radiofarmaka diambil secara internal, misalnya intravena atau secara lisan. Kemudian, detektor ek...
-
Pengertian Komputer telah mengalami banyak perkembangan dari yang pada awalnya digunakan untuk menyebutkan orang yang dalam pekerjaannya m...
-
Mengenal Bagian dan Komponen Komputer | Komputer – Salah satu hasil dari kecanggihan teknologi adalah Komputer atau PC. Hampir semua orang...
-
Teleradiologi merupakan bagian dari telemedicine yaitu suatu transmisi dari informasi medis seperti teks, suara, citra dari suatu lokasi k...
0 komentar:
Posting Komentar